Senin, 15 September 2008

Program Pengentasan Kemiskinan Dinilai Belum Berhasil


Senin, 23 Juni 2008 | 14:32 WIB



TEMPO Interaktif, Jakarta:Program pemerintah mengatasi kemiskinan dinilai tidak menyentuh akar masalah. Sehingga, jumlah orang miskin tidak berkurang signifikan menjelang akhir pemerintahan Yudhoyono-Kalla.

"Belum ada perbaikan mengatasi kemiskinan. Kalau pun ada, belum menyentuh akar persoalan," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Pengajian Al Hidayah Aisyah Hamid Baidlowi dalam pembukaan rapat kerja nasional Kelompok Pengajian Al Hidayah di kantor wakil presiden, Senin (23/6).

Badan Pusat Statistik menyatakan jumlah orang miskin per Maret 2007 adalah 37, 17 juta atau sekitar 16 persen. Kemiskinan berakibat rakyat tidak memprioritaskan kebutuhan pendidikan dan kesehatan. Apalagi, ujarnya, akses rakyat miskin pada pelayanan pendidikan dan kesehatan sangat terbatas. "Derajat kesehatan masyarakat rendah, biaya pelayanan kesehatan dan pendidikan mahal. Selain itu, kualitas pelayanan kesehatan masih buruk," ujarnya.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan jumlah penduduk tidak miskin di Indonesia jauh lebih banyak dibanding penduduk miskin. Namun, sorotan publik terhadap pemerintah lebih difokuskan pada penduduk miskin yang berjumlah 37 juta orang. "Masih ada rakyat yang tidak miskin sejumlah 190 juta orang. Tapi yang 190 juta ini selalu dilupakan," katanya dalam acara yang sama.

Tidak ada komentar: